1. Sebut dan jelaskan faktor
produksi dalam pertanian !
Jawab : Ada empat faktor produksi pertanian
yaitu: 
1.  Alam,  
2.  Tenaga kerja, 
3.  Modal, 
4.  Pengelolaan (manajemen). 
Dalam Ilmu ekonomi faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam
sebuah proses produksi barang dan jasa.  Pada awalnya, faktor produksi
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada
perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh
benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh
perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources).
Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya
informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran
informasi di era globalisasi ini. Secara
total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu
tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical
resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya
informasi (information resources). Faktor produksi dapat juga diartikan
semua unsur yang menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa
Faktor  produksi  alam  dan 
tenaga  kerja  sering  disebut  sebagai  faktor 
produksi  primer, faktor  produksi modal  dan 
pengolaan  disebut  faktor  produksi  sekunder. Ada 
literature menambahkan  faktor  produksi  Teknologi 
sebagai  faktor  ke  lima.  Namun  disini dinyatakan
bahwa  faktor  teknologi  itu bukan  terpisah, dia hadir
atau meresap masuk ke masing-masing  faktor produksi di atas. Ada 
teknologi yang berkenaan dengan alam, ada teknologi  tersendiri 
dalam  tenaga  kerja,  dalam  modal  dan 
dalam  manajemen.  Dengan demikian faktor-faktor produksi tetap
empat.  
1.  Faktor Produksi Alam 
 Faktor 
produksi  alam  terdiri  dari  terdiri  dari 
:  Udara,  Iklim,  Lahan,  Flora  dan  Fauna.
Tanpa  faktor  produksi  alam  tidak  ada 
produk  pertanian.  Tanpa  tanah/  lahan,  sinar
matahari,  udara  dan  cahaya  tidak  ada 
hasil  pertanian.  Orang  yang  kurang  memahami
proses  produksi  pertanian  menganggap  faktor 
produksi  yang  tidak  langka  atau  tidak terbatas
(unscarcity) seperti udara, cahaya adalah tidak termasuk faktor produksi. 
Tanah/lahan yang bersifat langka/terbatas (scarcity) adalah
sebagai faktor produksi.Pada era sebelum Masehi tanah ini juga belum bersifat
scarcity, sama halnya dengan udara dan cahaya.  Tanah/lahan dalam arti
sesungguhnya bukan termasuk modal, karena tanah bukan buatan  manusia atau
hasil produksi. Orang awam menganggap  tanah sebagai modal utama atau
satu-satunya modal bagi petani. Hal ini karena tanah mempunyai fungsi sosial
dan fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi dari tanah adalah: 
a)      Dapat
diperjual belikan 
b)      Dapat
disewakan, 
c)      Dapat dijadikan
jaminan kredit.
2.  Faktor Produksi Modal 
Modal  dalam  arti  ekonomi 
adalah  hasil  produksi  yang  digunakan  untuk
menghasilkan
produksi 
selanjutnya.  Von  Bohm-Bawerk  menjelaskan  sebagai 
berikut:  Segala  jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki
masyarakat disebut kekayaan masyarakat. Kekayaan itu digunakan: 
· Sebagian
untuk konsumsi.
· Sebagian untuk memproduksi
barang-barang baru, inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial. 
Perkataan  modal  atau  kapital 
dalam  arti  sehari-hari  digunakan  dalam 
bermacam  arti,  yaitu:  
·  Modal sama
artinya dengan harta kekayaan seseorang. 
·  Modal dapat
mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal, dan ini terlepas dari kerjanya.
Menurut sifatnya modal dibagi menjadi: 
· Modal  tetap 
adalah  barang-barang  modal  yang  digunakan 
dalam  proses  produksi  yang dapat digunakan  beberapa
kali. Meskipun akhirnya modal  itu  tandas   atau
habis  juga,  tetapi  sama  sekali 
tidak    terhisap dalam  hasil. (sebagai modal pertama)
           
Contoh modal tetap : mesin, bangunan, alat-alat pertanian. 
· Modal 
bergerak  adalah  barang-barang modal  yang  dipakai 
dalam  proses produksi  dan  habis  terpakai 
dalam  proses  produksi. (sebagai modal kedua)
           
            Contoh 
modal bergerak: pupuk, bahan bakar, bahan mentah. 
Perbedaan
di atas sangat penting artinya karena kedua jenis modal di atas mampu mempunyai
fungsi dan meminta perhatian yang sangat berlainan. Pemanenan harus
dikembalikan secara penuh dengan modal kedua, sedangkan modal yang pertamahanya
mengembalilakn sebagian, dan bagian yang dikembalikan ialah penyusutan tahunan
dan biaya perawatan tahunan.
Selanjutnya orang dapat membedakan jenis-jenis modal itu
jadi :
· Sarana produksi.
· Yang diproduksi, sejauh barang
itu digunakan secara langsung untuk produksi dan
· Sarana untuk menyimpan barang uang dihasilkan.
Suatu
perbedaan yang tidak secara langsung merupakan akibat dari penyebutan
jenis-jenis modal tersebut, akan tetapin yang berguna ialah perbedaan modal
yang di warisi atau yang didapat denagn cara lain secara cuma-cuma, seperti
sisa-sisa pendapatan yang ditabung dari hasil kerja yang di tabung. Modal yang
di gunakan dalam usaha tani jauh lebih besar dari pada yang digunakan dalam
usaha perdagangan atau industri, yang menghasilkan pemenuhan yang sama, karena
kurang cepat beredar. Penarikan lebih banyak modal dalam usaha tani pada
umumnya hanya masuk akal bagi petani, jika harapannya adalah mendapatkan salah
satu atau lebih dari akibat-akibat yang di sebutkan sebagai berikut :
· Pengaruh kerja pada saat banyak
pekerja diperlukan dan keperluan itu sulit dapat untuk di penuhinya.
·  Pengurangan kerja, jiika
kerja yang du bebaskan itu dapat digunakan secara bermanfaat.
·  Pemenuhan kebutuhan yang lebih baik.
Modal
petani dapat dipisahkan dalam modal usaha yang sebenar-benarnya dan modal
pribadinya. perbedaan semacam itu praktis tidak ada dalam usaha Indonesia. Jika
perbedaan ini di terapkan lebih lanjut, maka usaha itu bukan menjadi usaha tani
lagi, melainkan akan menjadi suatu badan usaha.
Dibuat perbedaan modal tetap dan modal bergerak berhubung
dengan perhitungan biaya pada proses produksi, yaitu: 
· Biaya
modal bergerak diperhitungkan dalam harga biaya riel (pada saat itu). 
· Biaya modal
tetap diperhitungkan melalui penyusutan nilai.
Modal Fisik dan modal Manusiawi: 
 Modal fisik atau
modal material dalam pertanian seperti alat-alat pertanian, bibit, pupuk,
ternak, bangunan dan lain-lain. Modal  manusiawi  (human 
capital)  seperti  biaya  untuk  pendidikan 
petani,  latihan  dan peningkatan  kesehatan  dan 
lain-lain.  Modal  manusiawi  tidak  secara  langsung
berpengaruh  terhadap  produksi,  akan  tetapi 
dia  akan  dapat  menaikkan  produk-tivitas kerja pada
waktu mendatang.
3.  Faktor Produksi Tenaga Kerja
Dalam  ilmu  ekonomi,  yang 
dimaksud  dengan  tenaga  kerja  adalah  suatu 
alat  kekusaan fisik dan otak manusia  yang  tidak dapat
dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha  produksi. 
Tenaga  kerja  yang  bukan  bertujuan  usaha 
produksi  misalnya  tenaga untuk sport disebut langkah bebas.  Tenaga kerja adalah faktor
terpenting dalam suatu perusahaan dan modal dapat seluruhny atau sebagian besar
habis karena memburuknya konjungtur, malapetaka, dan wabah. juga mungkin,
karena modal tidak mampu menarik tenaga kerja baru dari daerah lain, sehingga
hanya tenaga kerja keluarga atau masyarakat saja yang tetap saja tinggal.
Mengapa di katakan faktor tenaga kerja sangatlah penting dari pada yang
lainnya.
Bila seorang petani mempunyai ternak sapi yang digunakan
membajak sawah, atau suatu perkebunan yang mempunyai  traktor untuk
mengolah  tanah, apakah sapi dan  traktor  itu termasuk 
faktor produksi  tenaga kerja?   Sapi dan  traktor 
itu bukan  faktor  tenaga kerja, tetapi masuk dalam faktor produksi
modal.  
Faktor produksi  tenaga kerja  tidak dapat
dipisahkan dari manusia, sapi dan  traktor  jelas
 berpisah  dengan  manusia.  Sapi  dan 
traktor  dapat menggantikan  tenaga  kerja  manusia
 dalam hal membajak dan mengolah tanah.
Fungsi Produksi
Tenaga Kerja:
Pengaruh tenaga kerja terhadap produki berbeda untuk
setiap usaha tanaman. Ini sangat bergantung kepada usaha produksi itu, bila
sifatnya padat karya (labor intensive) maka pengaruhnya sangat kuat, bila
sifatnya padat modal (capital intensive) maka pengaruh tenaga kerja lemah.
Dalam ekonomi produksi keadaan labor intensive atau capital intensive secara
kuantitatif dapat dirumuskan melalui fungsi produksinya. Misalnya
X = jumlah tenaga kerja,
X = jumlah modal,
Y = jumlah produksi.
4.  Faktor Produksi Manajemen 
Manajemen  sama  dengan 
pengelolaan,  artinya  kemampuan  manusia  mengkelola 
atau mengkombinasikan  seluruh  faktor-faktor  produksi 
dalam  waktu  tertentu  untuk memperoleh produksi tertentu. Dari 
beberapa  literatur  (secara  teori)  terdapat  beberapa 
definisi  atau  pengerti-an daripada manajemen, antara lain adalah
sebagai berikut:  
Manajemen  adalah  seni  untuk 
mencapai  hasil  yang  diinginkan  dengan  sumber
daya  yang  tersedia  bagi  organisasi. Kemampuan
manajer  untuk mencapai  hasil melalui  orang  lain
menentukan  dalam manajemen  yang  baik.  Seni 
bukan  ilmu, karena  manajemen  terkait  dengan 
manusia,  maka  harus  memandang  prinsip-prinsip 
manajemen  sebagai  persamaan  yang  tidak 
sempurna.  Setiap  organisasi mempunyai memiliki berbagai macam sumber daya, Manajer
yang berhasil akan mengeruk  hasil  /pengembalian 
tertinggi  yang  dapat  diperoleh  dari  sumber 
daya yang  tersedia.selain
itu di dalam faktyor manajement ini juga terdapat faktor skill.
Faktor produksi
kewirausahaan (entrepreneurship)
 Kewirausahaan
merupakan faktor produksi yang tidak dapat dilihat, dihitung, ditakar, diraba,
tetapi hanya dapat dirasakan dan diketahui dengan melihat produk yang
dihasilkan. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki
kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan dapat mengendalikan
perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan
berani menanggung risiko. yang di maksudkan dengan keahlian keusahawaan adalah
keahlian dan kemampuan pengusaha-pengusaha untuk mandiri dan mengembangkan
berbagai kegiatan usaha.
Dalam menjalankan usaha mereka para pengusaha akan
memerlukan ketiga faktor produksi yang lain, yaitu tanah, tenaga kerja, dan
modal. Keahlian keusahawaan meliputi kemahiran para pengusaha untuk
mengorganisir atau mengimplementasikan kegiatan manajemen berbagai faktor
produksi (input) yang lain tersebut sehingga usahanya berhasil dan berkembang
dengan baik dan dapat menyediakan barang dan jasa yang di butuhkan masyarakat.
Keahlian-keahlian tersebut meliputi
sebagai berikut:
1.Tecnikal skills (keahlian teknis) yaitu keahlian
yang di perlukan untuk melakika pekerjaan spesifik tertentu. Seperti
mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, membuat layout perusahaan dan sebagainya.
2. Human relation skills (keahlian
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat) yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi
dengan berbagai orang di masyarakat. Di antara keahlian ini adalah keahlian
dalam bernegara, memotivasi, meyakinkan orang dan sebagainya.
3.Conseptual skills (keahlian konseptual), yaitu
keahlian dalam berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya
mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda
bahkan keahlia untuk empridiksi dimasa yang akan datang.
4. Decision making skills (keahlian dalam
pengambilan keputusan), yaitu keahlian untuk mengidentifikasikan masalah
sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang di
hadapi.
5. Time management skills (keahlian dalam
mengelola waktu), yaitu keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan
efisien. Efektif adalah mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right
things). Sedangkan efesien adalah mengerjakan pekerjaan dengan benar.
6. Global management skills (keahlian dalam
manajemen global), yaitu keahlian manajemen yang tidak saja terfokus pada satu
keadaan di negara tertentu akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
7. Tecnological skills (keahlian dalam hal
teknologi), yaitu keahlian menejerial dalam mengikuti dan menguasai
perkembangan teknologi yang terjadi.
Keseluruhan keahlian (skill) diatas, tentunya perlu untuk
di miliki oleh setiap pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya
(perusahaan).
Keahlian
(skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari: 
1. Managerial
skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar
mencapai tujuan.
2. Technical skill,
yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses
     produksi     sehingga
berjalan dengan baik.
Banyak
orang yang tidak mempunyai ketrampilan atau skill dalam melakukan atau membantu
dari hasil produksi sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dengan skill
yang dimiliki. Maka dari itu seseorang harus mempunyai skill dengan cara
melatih keterampilannya atau bakat yang sudah di miliki tinggal mengasah dengan
demikian usaha ataupun ada kaitannya dibidang pertanian dapat berjalan dengan
lancar. Hal yang menyebabkan seseorang tidak mempunyai ketarampilan atau skill
karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan, 
Skill yang
dimiliki pada umumnya hanya sepengetahuannya saja atau dari turun menutun dari
keluarganya.  untuk mengatasi hal seperti ini pemerintah sebaiknya
mengadakan kegiatan penyuluhan, memang saat ini jika kita melihat kondisi
petani di Indonesia melakukan pemyuluhan tidaklah mudah  perlu adanya
penekannan terhadap meraka yang ingin mempunyai skill, sehingga  orang
yang ingin melakukan usaha mempunyai keterampilan atau skill dengan demikian
semakin banyak orang yangm mempunyai skill maka akan menambah produksi yang
dimiliki. 
3. Organizational
skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya
     intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi juga
organisasi dalam bentuk lain.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Produksi
 Dalam pendekatan ekonomi, penekanannya adalah
bagaimana apa saja yang paling di inginkan dengan menggunakan sumber daya
terbatas. pada intinya produsen menggunakan sumber daya dengan cara tertentu
untuk mendapatkan sesuatu yang lebih banyak agar hidup kedepan menjadi jauh
lebih baik lagi. Mendapatkan output yang paling banyak dari lahan, tenaga
kerja, dan modal yang terbatas bukan satu-satunya tujuan atau bukan tujuan
utama petani.  Keputusan
produksi usaha tani dibuat dengan tujuan utama menjamin cukupnya produksi
pangan dari setiap periode produksi.
Dalam upaya bercocok tanam mungkin harus menyediakan
·  Cukup pangan dari bebagai jenis yang di perlukan.
·  Mengurangi resiko usaha
yang tidak menghasilkan cukup pangan dan jika dua terpenuhi, barulah
mendapatkan banyak laba.
Prinsip-prinsip
ekonomi dapat dipakai dalam memutuskan apa yang dihasilkan dan bagaimana
menghasilkannya. Ini berarti bagaimana memilih antara alternatif, bagaimana
mengalokasikan sumberdaya terbatas di antara alternatif penggunaan, begitu
pilhan masuk hitungan, ilmu ekonomi menjadi relevan.
Produsen
mungkin membutuhkan beberapa cara untuk membandingkan alternatif penggunaan
sumberdaya. Perbandingan itu membutuhkan satuan ukuran yang berlaku umum. Dalam
ilmu ekonomi, uang biasanya dipakai dalam tolak ukur jadi harga harus ikut di
pertimbangkan ketika mengambil keputusan tentang apa yang dihasilkan dan
bagaimana menghasilkannya. Biaya input dan harga-harga output dipakai untuk
menghitung seberapa banyak produksi, serta kombinasi antara input dan output
yang terbaik.
Didalam
Prinsip ekonomi produksi terdapat Prinsip-prinsip Teknik, sebelum itu kita
harus mengetahui definisi atau arti dari produksi itu apa,  yang di sebut
dengan produksi adalah proses menggunakan sumber daya untuk menghasilkan barana
dan jasa atau keduannya, prosusen dapat menggunakan salah satu atau ketiga
faktor produksi yaitu ( tenaga kerja, modal, dan bahan baku) dengan kombinasi
yang berbeda, guna menghasilkan satu atau banyak produk. 
Unsur
kunci keputusan petani mengenai pa yang akan duhasilkann dan bagaimana
melakukannya adalah tujuannya untuk hasil dari jumlah sumberdaya yang terbatas.
ada 3 hubungan dasar dalam produksi  (juga disubut sebagai hubungan
respons). Hubungan antara sumberdaya yang dipakai dan jumlah produk
(input-output). Cara-cara yang berbeda untuk mengkombinasikan sumberdaya dan
mensubstitusikan satu sama lain dalam proses produksi (input-input) hubungan
antara berbgai produk yang dapat dihasilkan (output-output). 
Karena terbatasnya jumlah alat pemuas kebutuhan pada
kebutuhan manusia yang tanpa batas maka terjadilah prinsip ekonomi yang
mengatur kegiatan perekonomian masyarakat. Setiap orang, organisasi dan
perusahaan ingin mendapatkan hasil keuntungan yang sebesar-besarnya dengan
modal serta usaha yang sekecil mungkin. 
Prinsip ekonomi dapat kita bagi menjadi tiga jenis, yaitu
(disertai pengertian dan arti definisi masing-masing prinsip) :
1. Prinsip
Produsen
Prinsip ekonomi produsen adalah menentukan bahan baku,
alat produksi serta biaya-biaya produksi yang ditekan serendah mungkin dengan
menghasilkan produk yang berkualitas baik. 
2. Prinsip
Penjual / Pedagang / Peritel. 
Prinsip ekonomi penjual adalah melakukan berbagai usaha
untuk memenuhi selera pembeli dengan berbagai macam iklan, promosi, reward
hadiah, dan lain-lain untuk meraup banyak keuntungan dari kegiatan tersebut.
3. Prinsip
Pembeli
Prinsip ekonomi pembeli adalah mendapatkan produk barang
dan jasa yang baik dan mutu terbaik dengan harga semurah mungkin serta jumlah
uang yang terbatas
           
            Beberapa faktor yang terdapat
dalam Prinsip-prinsip ekonomi produksi yaitu :
a)  
Biaya.
Biaya
adalah dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu sehingga
semuanya memerlukan biaya, baik dari perawatan sampai dengan hasil yang di
keluarkan,
Dalam
usaha tani juga memerlukan biaya dari biaya pembelian bibit, perawatan sampai
menghasilkan produksi, keperluan ini sepeti dalam usaha tani yaitu input
sebagai pupuk untuk perawatan, penyiangan yang membutuhkan tenaga kerja,
teknologi yang mambantu dari hasil produksinya.
            Biaya sendiri dapat dibagi menjadi. 
·        
Biaya
tetap dimana
biaya produksi merupakan jumlah dari dua komponen biaya tetap yang tidak
langsung  berkaitan dengan jumlah tanaman yang dihasilka di atas lahan.
·        
Biaya
Tetap (Variabel) adalah
biaya untuk penggunaan input yang tidak tetap. Semakin banyak memakai input
variabelmisalnya pupuk, maka setiap input ekstra menyumbang output semakin
sedikit.
b)  
Pendapatan.
Dalam
bidang pertanian yang dimaksud pendapatan yaitu hasil dari produksi yang sudah
di jual sehingga menjadi laba yang berupa uang . Dan laba juga bisa dikatakan
perbedaan antara pendapatan kotor dan biaya operasi. Biaya operasi sendiri
yaitu jumlah semua biaya tidak tetapditambah biaya tetap untuk operasi.
Peningkatan pendapatan biasa terjadi karena peningkatan nilai lahan. mungkin
juga pemilikan investasi   yang baik pada waktu pembukaan
lahan,penyediaan air, perolehan bibit, atau hasil produksi yang di jual harga
jualnya tinggi dan lain sebagainya sehingga menunjang terjadinya pendapat
produksi.
c)  
Efisiensi biya 
Setiap
pengeluaran haruslah di efisiensikan agar tidak mengalami kerugian yang amat
besar, jika kebutuhan pada suatu tanaman tidak perlu dilakukan maka kita tidak
perlu mengeluarkan dana tersebut. Untuk mengefisiensikan biya kita cukup
mengekurakan dana seperlunya jika di butuhkan sehingga ini ada hubungannya
dengan menganalisa pendapatan. sehingga bagaimana cara kita mengelurakan biaya
semaksimal mingkun dengan hasil yang bagus hal ini juga sebgai pertimabangan
untum mengefisiensikan biaya apalagi jika kita melihat kebutuhan tanaman
sekarang jauh lebih mahal dari sebelumnya hal ini juga kenpa hasil prosukdi
menjadi lebih mahal jika di jula kepada konsumen.  
Prinsip-prinsip ekonomi dapat dipakai untuk memutuskan
apa yang akan dihasilkan dan bagaimana menghasilkannya. Berarti harus
dipikirkan juga bagaimana memilih antara alternatif, bagaimana
mengelola sumber daya yang terbatas diantara alternatif penggunaan.
Setelah menemukan pilhan yang tepat ilmu ekonomi atau bisa dikatakan sebagai
prinsip ekonomi produksi telah relevan, maksudnya ketika kita telah memiliki
sumber daya memlalui cara tertentu maka kita telah kehilangan untuk menggunakan
sumber daya yang sama dengan cara lain. 
d)   Analisis
Pendapatan.
Faktor-faktor
yang perlu dipertingkan ketika menganalisa (atau mengetahui) situasi usaha tani
saat ini, potensi untuk memperbaiki situasi yang ada melalui teknologi dan
manjamen yang baik serta memafaatkan beberapa pilihan yang mumgkin atau
faktor-faktor yang dapat menahan (merintangi0 potensi tersebut sehingga tidak
tergali semuanya. Contohnya dalam menganalisa pendapatan di bidang pertanian,
salah satunya dalam usaha pembudidayaan dari pembelian bibit sampai pada
akhirnya berproduksi, apa saja yang di perlukan dari usaha tersebut untuk
menganlisa pendapatan karena dalam menganalisa pendaptaan sangatlah perlu kita
lakukan agar tidak mendapatkan kerugian yang cukup besar setelah berproduksi. 
Dalam menganalisa pendapatan tentunya sudah di
susun kebutuhan yang akan di gunakan seperti pupuk sebagai input, penyiangan
jika di perlukan dan lain sebagainya sehingga pada sebelum panen atau produksi
kita dapat mengira-ngira pendapatan yang di dapat tentunya di tunjang dengan
harga jual dipasar apakah mengalami kenaikan atau penurunan, hal seperti itu
tetntunya sudah di perkirakan sejak awal sebelum penanaman. 
DAFTAR PUSTAKA
Mahkeham,
J,P. 1991. Manajemen Usaha Tani daerah tropis/ J.P. Makeham & L.R. Malkom ;
penejermah, Basilius B. Teku. Jakarta : LP3ES
Vink G.J.
1984. Dasar-dasar Usaha Tani Di  Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
Jakarta.
A. Tohir
Kaslan. 1982. Seuntai Pengetahuan Usaha Tani Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar