Jumat, 01 Maret 2013

faktor produksi dalam pertanian



1. Sebut dan jelaskan faktor produksi dalam pertanian !
Jawab : Ada empat faktor produksi pertanian yaitu:
1.  Alam, 
2.  Tenaga kerja,
3.  Modal,
4.  Pengelolaan (manajemen).
Dalam Ilmu ekonomi faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa.  Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources).
Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Faktor produksi dapat juga diartikan semua unsur yang menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa
Faktor  produksi  alam  dan  tenaga  kerja  sering  disebut  sebagai  faktor  produksi  primer, faktor  produksi modal  dan  pengolaan  disebut  faktor  produksi  sekunder. Ada  literature menambahkan  faktor  produksi  Teknologi  sebagai  faktor  ke  lima.  Namun  disini dinyatakan bahwa  faktor  teknologi  itu bukan  terpisah, dia hadir atau meresap masuk ke masing-masing  faktor produksi di atas. Ada  teknologi yang berkenaan dengan alam, ada teknologi  tersendiri  dalam  tenaga  kerja,  dalam  modal  dan  dalam  manajemen.  Dengan demikian faktor-faktor produksi tetap empat. 
1.  Faktor Produksi Alam
 Faktor  produksi  alam  terdiri  dari  terdiri  dari  :  Udara,  Iklim,  Lahan,  Flora  dan  Fauna. Tanpa  faktor  produksi  alam  tidak  ada  produk  pertanian.  Tanpa  tanah/  lahan,  sinar matahari,  udara  dan  cahaya  tidak  ada  hasil  pertanian.  Orang  yang  kurang  memahami proses  produksi  pertanian  menganggap  faktor  produksi  yang  tidak  langka  atau  tidak terbatas (unscarcity) seperti udara, cahaya adalah tidak termasuk faktor produksi.
Tanah/lahan yang bersifat langka/terbatas (scarcity) adalah sebagai faktor produksi.Pada era sebelum Masehi tanah ini juga belum bersifat scarcity, sama halnya dengan udara dan cahaya.  Tanah/lahan dalam arti sesungguhnya bukan termasuk modal, karena tanah bukan buatan  manusia atau hasil produksi. Orang awam menganggap  tanah sebagai modal utama atau satu-satunya modal bagi petani. Hal ini karena tanah mempunyai fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi dari tanah adalah:
a)      Dapat diperjual belikan
b)      Dapat disewakan,
c)      Dapat dijadikan jaminan kredit.
2.  Faktor Produksi Modal
Modal  dalam  arti  ekonomi  adalah  hasil  produksi  yang  digunakan  untuk menghasilkan produksi  selanjutnya.  Von  Bohm-Bawerk  menjelaskan  sebagai  berikut:  Segala  jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat disebut kekayaan masyarakat. Kekayaan itu digunakan:
· Sebagian untuk konsumsi.
· Sebagian untuk memproduksi barang-barang baru, inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial.
Perkataan  modal  atau  kapital  dalam  arti  sehari-hari  digunakan  dalam  bermacam  arti,  yaitu: 
·  Modal sama artinya dengan harta kekayaan seseorang.
·  Modal dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal, dan ini terlepas dari kerjanya.
Menurut sifatnya modal dibagi menjadi:
· Modal  tetap  adalah  barang-barang  modal  yang  digunakan  dalam  proses  produksi  yang dapat digunakan  beberapa kali. Meskipun akhirnya modal  itu  tandas   atau habis  juga,  tetapi  sama  sekali  tidak    terhisap dalam  hasil. (sebagai modal pertama)
            Contoh modal tetap : mesin, bangunan, alat-alat pertanian.
· Modal  bergerak  adalah  barang-barang modal  yang  dipakai  dalam  proses produksi  dan  habis  terpakai  dalam  proses  produksi. (sebagai modal kedua)
                        Contoh  modal bergerak: pupuk, bahan bakar, bahan mentah.
Perbedaan di atas sangat penting artinya karena kedua jenis modal di atas mampu mempunyai fungsi dan meminta perhatian yang sangat berlainan. Pemanenan harus dikembalikan secara penuh dengan modal kedua, sedangkan modal yang pertamahanya mengembalilakn sebagian, dan bagian yang dikembalikan ialah penyusutan tahunan dan biaya perawatan tahunan.
Selanjutnya orang dapat membedakan jenis-jenis modal itu jadi :
· Sarana produksi.
· Yang diproduksi, sejauh barang itu digunakan secara langsung untuk produksi dan
· Sarana untuk menyimpan barang uang dihasilkan.
Suatu perbedaan yang tidak secara langsung merupakan akibat dari penyebutan jenis-jenis modal tersebut, akan tetapin yang berguna ialah perbedaan modal yang di warisi atau yang didapat denagn cara lain secara cuma-cuma, seperti sisa-sisa pendapatan yang ditabung dari hasil kerja yang di tabung. Modal yang di gunakan dalam usaha tani jauh lebih besar dari pada yang digunakan dalam usaha perdagangan atau industri, yang menghasilkan pemenuhan yang sama, karena kurang cepat beredar. Penarikan lebih banyak modal dalam usaha tani pada umumnya hanya masuk akal bagi petani, jika harapannya adalah mendapatkan salah satu atau lebih dari akibat-akibat yang di sebutkan sebagai berikut :
· Pengaruh kerja pada saat banyak pekerja diperlukan dan keperluan itu sulit dapat untuk di penuhinya.
·  Pengurangan kerja, jiika kerja yang du bebaskan itu dapat digunakan secara bermanfaat.
·  Pemenuhan kebutuhan yang lebih baik.
Modal petani dapat dipisahkan dalam modal usaha yang sebenar-benarnya dan modal pribadinya. perbedaan semacam itu praktis tidak ada dalam usaha Indonesia. Jika perbedaan ini di terapkan lebih lanjut, maka usaha itu bukan menjadi usaha tani lagi, melainkan akan menjadi suatu badan usaha.
Dibuat perbedaan modal tetap dan modal bergerak berhubung dengan perhitungan biaya pada proses produksi, yaitu:
· Biaya modal bergerak diperhitungkan dalam harga biaya riel (pada saat itu).
· Biaya modal tetap diperhitungkan melalui penyusutan nilai.
Modal Fisik dan modal Manusiawi:
 Modal fisik atau modal material dalam pertanian seperti alat-alat pertanian, bibit, pupuk, ternak, bangunan dan lain-lain. Modal  manusiawi  (human  capital)  seperti  biaya  untuk  pendidikan  petani,  latihan  dan peningkatan  kesehatan  dan  lain-lain.  Modal  manusiawi  tidak  secara  langsung berpengaruh  terhadap  produksi,  akan  tetapi  dia  akan  dapat  menaikkan  produk-tivitas kerja pada waktu mendatang.
3.  Faktor Produksi Tenaga Kerja
Dalam  ilmu  ekonomi,  yang  dimaksud  dengan  tenaga  kerja  adalah  suatu  alat  kekusaan fisik dan otak manusia  yang  tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha  produksi.  Tenaga  kerja  yang  bukan  bertujuan  usaha  produksi  misalnya  tenaga untuk sport disebut langkah bebas.  Tenaga kerja adalah faktor terpenting dalam suatu perusahaan dan modal dapat seluruhny atau sebagian besar habis karena memburuknya konjungtur, malapetaka, dan wabah. juga mungkin, karena modal tidak mampu menarik tenaga kerja baru dari daerah lain, sehingga hanya tenaga kerja keluarga atau masyarakat saja yang tetap saja tinggal. Mengapa di katakan faktor tenaga kerja sangatlah penting dari pada yang lainnya.
Bila seorang petani mempunyai ternak sapi yang digunakan membajak sawah, atau suatu perkebunan yang mempunyai  traktor untuk mengolah  tanah, apakah sapi dan  traktor  itu termasuk  faktor produksi  tenaga kerja?   Sapi dan  traktor  itu bukan  faktor  tenaga kerja, tetapi masuk dalam faktor produksi modal. 
Faktor produksi  tenaga kerja  tidak dapat dipisahkan dari manusia, sapi dan  traktor  jelas  berpisah  dengan  manusia.  Sapi  dan  traktor  dapat menggantikan  tenaga  kerja  manusia  dalam hal membajak dan mengolah tanah.
Fungsi Produksi Tenaga Kerja:
Pengaruh tenaga kerja terhadap produki berbeda untuk setiap usaha tanaman. Ini sangat bergantung kepada usaha produksi itu, bila sifatnya padat karya (labor intensive) maka pengaruhnya sangat kuat, bila sifatnya padat modal (capital intensive) maka pengaruh tenaga kerja lemah. Dalam ekonomi produksi keadaan labor intensive atau capital intensive secara kuantitatif dapat dirumuskan melalui fungsi produksinya. Misalnya
X = jumlah tenaga kerja,
X = jumlah modal,
Y = jumlah produksi.
4.  Faktor Produksi Manajemen
Manajemen  sama  dengan  pengelolaan,  artinya  kemampuan  manusia  mengkelola  atau mengkombinasikan  seluruh  faktor-faktor  produksi  dalam  waktu  tertentu  untuk memperoleh produksi tertentu. Dari  beberapa  literatur  (secara  teori)  terdapat  beberapa  definisi  atau  pengerti-an daripada manajemen, antara lain adalah sebagai berikut: 
Manajemen  adalah  seni  untuk  mencapai  hasil  yang  diinginkan  dengan  sumber daya  yang  tersedia  bagi  organisasi. Kemampuan manajer  untuk mencapai  hasil melalui  orang  lain menentukan  dalam manajemen  yang  baik.  Seni  bukan  ilmu, karena  manajemen  terkait  dengan  manusia,  maka  harus  memandang  prinsip-prinsip  manajemen  sebagai  persamaan  yang  tidak  sempurna.  Setiap  organisasi mempunyai memiliki berbagai macam sumber daya, Manajer yang berhasil akan mengeruk  hasil  /pengembalian  tertinggi  yang  dapat  diperoleh  dari  sumber  daya yang  tersedia.selain itu di dalam faktyor manajement ini juga terdapat faktor skill.
Faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)
 Kewirausahaan merupakan faktor produksi yang tidak dapat dilihat, dihitung, ditakar, diraba, tetapi hanya dapat dirasakan dan diketahui dengan melihat produk yang dihasilkan. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani menanggung risiko. yang di maksudkan dengan keahlian keusahawaan adalah keahlian dan kemampuan pengusaha-pengusaha untuk mandiri dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha.
Dalam menjalankan usaha mereka para pengusaha akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain, yaitu tanah, tenaga kerja, dan modal. Keahlian keusahawaan meliputi kemahiran para pengusaha untuk mengorganisir atau mengimplementasikan kegiatan manajemen berbagai faktor produksi (input) yang lain tersebut sehingga usahanya berhasil dan berkembang dengan baik dan dapat menyediakan barang dan jasa yang di butuhkan masyarakat.
Keahlian-keahlian tersebut meliputi sebagai berikut:
1.Tecnikal skills (keahlian teknis) yaitu keahlian yang di perlukan untuk melakika pekerjaan spesifik tertentu. Seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, membuat layout perusahaan dan sebagainya.
2. Human relation skills (keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat) yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai orang di masyarakat. Di antara keahlian ini adalah keahlian dalam bernegara, memotivasi, meyakinkan orang dan sebagainya.
3.Conseptual skills (keahlian konseptual), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda bahkan keahlia untuk empridiksi dimasa yang akan datang.
4. Decision making skills (keahlian dalam pengambilan keputusan), yaitu keahlian untuk mengidentifikasikan masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang di hadapi.
5. Time management skills (keahlian dalam mengelola waktu), yaitu keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien. Efektif adalah mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things). Sedangkan efesien adalah mengerjakan pekerjaan dengan benar.
6. Global management skills (keahlian dalam manajemen global), yaitu keahlian manajemen yang tidak saja terfokus pada satu keadaan di negara tertentu akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
7. Tecnological skills (keahlian dalam hal teknologi), yaitu keahlian menejerial dalam mengikuti dan menguasai perkembangan teknologi yang terjadi.
Keseluruhan keahlian (skill) diatas, tentunya perlu untuk di miliki oleh setiap pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya (perusahaan). Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari:
1. Managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai tujuan.
2. Technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses      produksi     sehingga berjalan dengan baik.
Banyak orang yang tidak mempunyai ketrampilan atau skill dalam melakukan atau membantu dari hasil produksi sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dengan skill yang dimiliki. Maka dari itu seseorang harus mempunyai skill dengan cara melatih keterampilannya atau bakat yang sudah di miliki tinggal mengasah dengan demikian usaha ataupun ada kaitannya dibidang pertanian dapat berjalan dengan lancar. Hal yang menyebabkan seseorang tidak mempunyai ketarampilan atau skill karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan,
Skill yang dimiliki pada umumnya hanya sepengetahuannya saja atau dari turun menutun dari keluarganya.  untuk mengatasi hal seperti ini pemerintah sebaiknya mengadakan kegiatan penyuluhan, memang saat ini jika kita melihat kondisi petani di Indonesia melakukan pemyuluhan tidaklah mudah  perlu adanya penekannan terhadap meraka yang ingin mempunyai skill, sehingga  orang yang ingin melakukan usaha mempunyai keterampilan atau skill dengan demikian semakin banyak orang yangm mempunyai skill maka akan menambah produksi yang dimiliki.
3. Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya      intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Produksi
 Dalam pendekatan ekonomi, penekanannya adalah bagaimana apa saja yang paling di inginkan dengan menggunakan sumber daya terbatas. pada intinya produsen menggunakan sumber daya dengan cara tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih banyak agar hidup kedepan menjadi jauh lebih baik lagi. Mendapatkan output yang paling banyak dari lahan, tenaga kerja, dan modal yang terbatas bukan satu-satunya tujuan atau bukan tujuan utama petani.  Keputusan produksi usaha tani dibuat dengan tujuan utama menjamin cukupnya produksi pangan dari setiap periode produksi.
Dalam upaya bercocok tanam mungkin harus menyediakan
·  Cukup pangan dari bebagai jenis yang di perlukan.
·  Mengurangi resiko usaha yang tidak menghasilkan cukup pangan dan jika dua terpenuhi, barulah mendapatkan banyak laba.
Prinsip-prinsip ekonomi dapat dipakai dalam memutuskan apa yang dihasilkan dan bagaimana menghasilkannya. Ini berarti bagaimana memilih antara alternatif, bagaimana mengalokasikan sumberdaya terbatas di antara alternatif penggunaan, begitu pilhan masuk hitungan, ilmu ekonomi menjadi relevan.
Produsen mungkin membutuhkan beberapa cara untuk membandingkan alternatif penggunaan sumberdaya. Perbandingan itu membutuhkan satuan ukuran yang berlaku umum. Dalam ilmu ekonomi, uang biasanya dipakai dalam tolak ukur jadi harga harus ikut di pertimbangkan ketika mengambil keputusan tentang apa yang dihasilkan dan bagaimana menghasilkannya. Biaya input dan harga-harga output dipakai untuk menghitung seberapa banyak produksi, serta kombinasi antara input dan output yang terbaik.
Didalam Prinsip ekonomi produksi terdapat Prinsip-prinsip Teknik, sebelum itu kita harus mengetahui definisi atau arti dari produksi itu apa,  yang di sebut dengan produksi adalah proses menggunakan sumber daya untuk menghasilkan barana dan jasa atau keduannya, prosusen dapat menggunakan salah satu atau ketiga faktor produksi yaitu ( tenaga kerja, modal, dan bahan baku) dengan kombinasi yang berbeda, guna menghasilkan satu atau banyak produk.
Unsur kunci keputusan petani mengenai pa yang akan duhasilkann dan bagaimana melakukannya adalah tujuannya untuk hasil dari jumlah sumberdaya yang terbatas. ada 3 hubungan dasar dalam produksi  (juga disubut sebagai hubungan respons). Hubungan antara sumberdaya yang dipakai dan jumlah produk (input-output). Cara-cara yang berbeda untuk mengkombinasikan sumberdaya dan mensubstitusikan satu sama lain dalam proses produksi (input-input) hubungan antara berbgai produk yang dapat dihasilkan (output-output).
Karena terbatasnya jumlah alat pemuas kebutuhan pada kebutuhan manusia yang tanpa batas maka terjadilah prinsip ekonomi yang mengatur kegiatan perekonomian masyarakat. Setiap orang, organisasi dan perusahaan ingin mendapatkan hasil keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal serta usaha yang sekecil mungkin.
Prinsip ekonomi dapat kita bagi menjadi tiga jenis, yaitu (disertai pengertian dan arti definisi masing-masing prinsip) :
1. Prinsip Produsen
Prinsip ekonomi produsen adalah menentukan bahan baku, alat produksi serta biaya-biaya produksi yang ditekan serendah mungkin dengan menghasilkan produk yang berkualitas baik.
2. Prinsip Penjual / Pedagang / Peritel.
Prinsip ekonomi penjual adalah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi selera pembeli dengan berbagai macam iklan, promosi, reward hadiah, dan lain-lain untuk meraup banyak keuntungan dari kegiatan tersebut.
3. Prinsip Pembeli
Prinsip ekonomi pembeli adalah mendapatkan produk barang dan jasa yang baik dan mutu terbaik dengan harga semurah mungkin serta jumlah uang yang terbatas
                        Beberapa faktor yang terdapat dalam Prinsip-prinsip ekonomi produksi yaitu :
a)   Biaya.
Biaya adalah dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu sehingga semuanya memerlukan biaya, baik dari perawatan sampai dengan hasil yang di keluarkan,
Dalam usaha tani juga memerlukan biaya dari biaya pembelian bibit, perawatan sampai menghasilkan produksi, keperluan ini sepeti dalam usaha tani yaitu input sebagai pupuk untuk perawatan, penyiangan yang membutuhkan tenaga kerja, teknologi yang mambantu dari hasil produksinya.
            Biaya sendiri dapat dibagi menjadi.
·         Biaya tetap dimana biaya produksi merupakan jumlah dari dua komponen biaya tetap yang tidak langsung  berkaitan dengan jumlah tanaman yang dihasilka di atas lahan.
·         Biaya Tetap (Variabel) adalah biaya untuk penggunaan input yang tidak tetap. Semakin banyak memakai input variabelmisalnya pupuk, maka setiap input ekstra menyumbang output semakin sedikit.
b)   Pendapatan.
Dalam bidang pertanian yang dimaksud pendapatan yaitu hasil dari produksi yang sudah di jual sehingga menjadi laba yang berupa uang . Dan laba juga bisa dikatakan perbedaan antara pendapatan kotor dan biaya operasi. Biaya operasi sendiri yaitu jumlah semua biaya tidak tetapditambah biaya tetap untuk operasi. Peningkatan pendapatan biasa terjadi karena peningkatan nilai lahan. mungkin juga pemilikan investasi   yang baik pada waktu pembukaan lahan,penyediaan air, perolehan bibit, atau hasil produksi yang di jual harga jualnya tinggi dan lain sebagainya sehingga menunjang terjadinya pendapat produksi.
c)   Efisiensi biya
Setiap pengeluaran haruslah di efisiensikan agar tidak mengalami kerugian yang amat besar, jika kebutuhan pada suatu tanaman tidak perlu dilakukan maka kita tidak perlu mengeluarkan dana tersebut. Untuk mengefisiensikan biya kita cukup mengekurakan dana seperlunya jika di butuhkan sehingga ini ada hubungannya dengan menganalisa pendapatan. sehingga bagaimana cara kita mengelurakan biaya semaksimal mingkun dengan hasil yang bagus hal ini juga sebgai pertimabangan untum mengefisiensikan biaya apalagi jika kita melihat kebutuhan tanaman sekarang jauh lebih mahal dari sebelumnya hal ini juga kenpa hasil prosukdi menjadi lebih mahal jika di jula kepada konsumen.  
Prinsip-prinsip ekonomi dapat dipakai untuk memutuskan apa yang akan dihasilkan dan bagaimana menghasilkannya. Berarti harus dipikirkan juga bagaimana memilih antara alternatif, bagaimana mengelola sumber daya yang terbatas diantara alternatif penggunaan. Setelah menemukan pilhan yang tepat ilmu ekonomi atau bisa dikatakan sebagai prinsip ekonomi produksi telah relevan, maksudnya ketika kita telah memiliki sumber daya memlalui cara tertentu maka kita telah kehilangan untuk menggunakan sumber daya yang sama dengan cara lain.
d)   Analisis Pendapatan.
Faktor-faktor yang perlu dipertingkan ketika menganalisa (atau mengetahui) situasi usaha tani saat ini, potensi untuk memperbaiki situasi yang ada melalui teknologi dan manjamen yang baik serta memafaatkan beberapa pilihan yang mumgkin atau faktor-faktor yang dapat menahan (merintangi0 potensi tersebut sehingga tidak tergali semuanya. Contohnya dalam menganalisa pendapatan di bidang pertanian, salah satunya dalam usaha pembudidayaan dari pembelian bibit sampai pada akhirnya berproduksi, apa saja yang di perlukan dari usaha tersebut untuk menganlisa pendapatan karena dalam menganalisa pendaptaan sangatlah perlu kita lakukan agar tidak mendapatkan kerugian yang cukup besar setelah berproduksi.
Dalam menganalisa pendapatan tentunya sudah di susun kebutuhan yang akan di gunakan seperti pupuk sebagai input, penyiangan jika di perlukan dan lain sebagainya sehingga pada sebelum panen atau produksi kita dapat mengira-ngira pendapatan yang di dapat tentunya di tunjang dengan harga jual dipasar apakah mengalami kenaikan atau penurunan, hal seperti itu tetntunya sudah di perkirakan sejak awal sebelum penanaman. 


DAFTAR PUSTAKA

Mahkeham, J,P. 1991. Manajemen Usaha Tani daerah tropis/ J.P. Makeham & L.R. Malkom ; penejermah, Basilius B. Teku. Jakarta : LP3ES
Vink G.J. 1984. Dasar-dasar Usaha Tani Di  Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
A. Tohir Kaslan. 1982. Seuntai Pengetahuan Usaha Tani Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar